Rabu, 28 Mei 2014

Pembuatan dan Penggunaan Alat Peraga sebagai Media belajar

Penulis: Istiarti Sri Sadiah,S.Pd.I
Guru Matematika MIN 2 Palembang

Pendahuluan
Dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum, maka dibutuhkan perubahan paradigma pendidik, pembelajaran dan sumber belajar. Misalnya pembuatan alat-alat peraga menjadi penting untuk dilakukan. Sumber belajar dapat dimaknai jika segala sesuatu yang mendukung terjadinya proses belajar, bahan pembelajaran, dan lingkungan. 

Sumber belajar tidak hanya terbatas pada bahan dan alat tetapi juga mencakup tenaga, biaya, dan fasilitas. Dalam konteks ini, difokuskan pada sumber belajar yang berupa alat peraga sederhana. Alat peraga sebagai salah satu sumber belajar dapat digunakan  baik secara terpisah maupun terkombinasi, sehingga mempermudah anak didik mencapai tujuan belajar yang harus dicapainya.

Pembahasan
Menurut Dale (1969) bahwa perolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75%,  melalui indera dengar sekitar 13% dan melalui indera lainnya sekitar 12%. Hal senada ditegaskan oleh Baug (1986) yang menyatakan bahwa ± 90% hasil belajar seorang seseorang diperoleh melalui indera dengar dan 5 % diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi melalui indera lainnya. Hasil penelitian yang telah dilakukan BAVA (British Audio Visual Aids) pada tahun 1988 menunjukkan bahwa informasi yang diserap melalui indera pendengaran hanya 13% saja sedangkan 87% melalui indera yang lainnya.

Dari fenomena diatas maka keragaman belajar akan lebih berdaya bila belajar siswa diberikan layanan terhadap semua indera melalui berbagai pengalaman belajar. Untuk itu dalam implementasi pembelajaran seorang guru berusaha mengelolah berbagai sumber belajar agar siswa dapat belajar dan memperoleh hasil belajar yang optimal.

Diharapkan dengan diberikan secara sederhana ilustrasi pembuatan alat peraga sederhana maka para pendidikan mampu menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan merancang sumber belajar dan mengimplementasikan pemanfaatan sumber belajar secara efektif. Maka para pendidik harus mampu mengidentifikasi kebutuhan sumber belajar yang diperlukan yang bersifat adaptif dan konseptual guna menunjang kelancaran realisasi kurikulum.  

Jenis Sumraber belajar dan Prinsipnya
Secara garis besar sumber belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Sumber belajar yang dirancang dan dikembangkan sebagai penunjang prose pembelajaran. Misalnya: OHP

Sumber belajar yang tersedia yakni sumber belajar yang tiak dirancang seca ara khusus untuk proses pembelajaran. Hanya saja keberadaannya dapat ditemukan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Misalnya: Museum, Pasar, Masjid dll

Fungsi Sumber Belajar
Meningkatkan produktifitas pembelajaran dengan jalan :
  • Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu    secara baik.
  • Mengurangi beban guru dengan menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak membina dan mengembangkan gairah belajar anak.
  • Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual dengan jalan :
  • Mengurangi control guru yang kaku dan tradisional
  • Memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannya.
Memberikan dasar yang lebih mudah terhadap pembelajaran dengan jalan:
  • Perancangan program pembelajaran yang sistematis.
  • Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
Kriteria Sumber Belajar.
Sebelum menyusun media belajar termasuk penyusunan alat peraga maka perlu di fahami beberapa criteria alat peraga sebagai berikut:

Ekonomis, maksudnya tidak terpatok pada harganya yang selalu rendah, namun dapat juga pemanfaatan jangka  panjang.
Praktis, artinya tidak memerlukan pengelolaan yang rumit, sulit dan langka.
Mudah dalam artian sumber belajar itu dekat tersedia di mana-mana dan tidak perlu diadakan secara khusus.
Fleksibel maksudnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan intruksinal dan tidak dipengaruhi oleh factor luar misalnya kemajuan teknologi, nilai, budaya, dan lain – lain.
Sesuai dengan tujuan hal ini dimaksudkan untuk menghindari hal-hal yang ada diluar kemampuan guru.

Langkah – langkah Perancangan Sumber Belajar (alat peraga) dapat dilakukan sebagai  berikut :
Identifikasi dan Analisa Kebutuhan
Potret diri sekolah/madrasah dan potensinya secara utuh perlu dikaji secara utuh. Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji berbagai persoalan yang terkait dengan rancangan alat peraga di sekolah berdasarkan tuntunan karakteristik setiap  mata pelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi. Analisa ini dapat meliputi kompetensi dasar  dalam indicator yang harus dipilih. 

Di samping itu analisis kebutuhan didasarkan atas masukan-masukan dari para pengelolah dan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi: Kepala Sekolah/Madrasah, Pengawas, Guru, Siswa, dan memperhatikan potensi lingkungan. Analisa difokuskan pada kebutuhan-kebutuhanyang diperlukan dalam merancang sumber belajar, termasuk kemampuan – kemampuan yang dipersyaratkan dengan rancangan alat peraga. 

Penetapan Alat Peraga
Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan sumber belajar/alat peraga yang digunakan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori dan hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, kemudian menjelaskan konsep dan konstruknya.

Pengembangan Alat Peraga
Pengembangan dilakukan dengan cara mengkaji dan meneliti berbagai masukan yang berasal dari penetapan sumber belajar/alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran. Selanjutnya hasil dari pengembangan tersebut dapat dijadikan bahan bagi kegiatan revisi ini kemudian akan dijadikan refrensi untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar secara skematis. Prosedur perancangan tersebut dapat mengikuti alur sebagai berikut:

Dalam realisasi pembelajaran fungsi dan peran dari alat peraga itu disusun. Misalnya penggunaan OHP/transportasi atau gambar, otomatis salah satu fungsinya hanya belajar sebagai pelengkap dalam penyampaian materi pelajaran. Berbeda dengan alat peraga seperti gambar/software program yang tergabung dengan computer maka siswa melakukan kegiatan belajar berdasarkan petunjuk/perintah yang ada pada perantu sumber belajar tersebut, sehingga fungsinya lebih besar.(01013)
 

Copyright © 2015 Artikel MIN 2 Model Palembang™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.