Rabu, 28 Mei 2014

Meningkatkan Etos Kerja dengan Tradisi Bersalaman

Penulis: R.A.Mustika Hariyanti
Guru MIN 2 Palembang

Etos Kerja berasal dari bahasa Yunani yaitu ETHIKOS yang berarti moral atau menunjukkan karekter moral sedangkan dalam Webster’s New Word Dictionary, Etos Kerja adalah  sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok yang lain. Dari dua pengertian diatas kita dapat mengartikan juga Etos Kerja sebagai prinsif kerja profesional yang wajib kita pegang sebagai tenaga pendidik yang selalu bersemangat untuk mengembangkan diri dengan ciri-ciri:

1. Kerja adalah Rahmat
2. Kerja adalah Amanah
3. Kerja adalah Panggilan
4. Kerja Adalah Aktualisasi
5. Kerja adalah Ibadah
6. Kerja adalah seni
7. Kerja adalah kehormatan
8. Kerja adalah Pelayanan

Dapatkah semua itu ditingkatkan hanya dengan bersalaman? Hal itulah yang akan sedikit dibahas dalam artikel singkat ini. Bersalaman atau sering juga disebut jabat tangan atau yang lebih santunnya mencium keduabelah telapak tangan untuk orang yang lebih tua sebagai bentuk menghormati dan rasa santun sebagai orang timur yang sangat terkenal sifat sopan santunnya serta pencerminan kita sebagai umat Islam yang berakhlakul karimah dan telah diharuskan bagi kita saling menghormati.Tradisi bersalaman ini juga dibiasakan oleh seorang pemimpin sehingga berdampak bagi Etos Kerja semua bawahannya, diantaranya:

  1. Saat sang pemimpin menyambut kedatangan semua pegawai dan guru, terasalah senyum dan sapaan yang hangat dan membahagiakan, ketika jabat tangan sang pemimpin menanyakan kabar keadaan yang pegawai dan guru, ini mencerminkan keakrapan dan kepedulian seorang pemimpin terhadap orang-orang yang dipimpinnya, biasanya sang bawahannya merasa diperhatikan begitu juga saat seorang pegawai dan guru  walau sekali saja tidak tampak saat acara penyambutan kedatangan pagi hari, sang pemimpin akan menanyakan alasan keditakhadirannya dipagi hari, ini berdampak dengan kesungguhan semua guru dan pegawai untuk datang diawal waktu agar dapat bersalaman dan bertegur sapa dengan sang pemimpin apalagi dibiasakan dengan absen untuk mencatat jam kedatangan pegawai dan guru.
  2. Untuk semua guru dan pegawai tradisi bersalaman ini membuat mereka semua menjadi lebih akrab dan terlihatlah keceriaan dengan saling memberi salam dan menanyakan kabar seolah terhapuslah dosa-dosa kecil diantara mereka, dan jika telah terjalin keakraban diantara guru dan pegawaipun mudah untuk saling memotivasi membangun kerjasama yang baik untuk saling membantu agar terciptanya keprofesionalan yang menyeluruh serta yang muda dan tua tak segan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.
  3. Dengan bersalaman, sang pemimpin rajin meninjau secara langsung kinerja bawahannya, menanyakan kelengkapan administrasi dan juga apasaja hambatan yang dihadapi dan pemimpinpun menawarkan bantuan sebagai bentuk tanggung jawab pembinaan, hal demikianlah pembuat semangat bagi semua bawahannya untuk selalu lebih baik dan merasa segan untuk berbuat tidak patuh dan taat dengan aturan.
  4. Dengan bersalaman terciptanya keakraban dan persaudaraan dilingkungan unit kerja, apalagi sang pemimpin memperbolehkan untuk bawahannya saat waktu-waktu tertentu untuk memanggil dengan penggilan yang tidak formal, ini mencerminkan tidak adanya sekat tinggi antara pemimpin dan bawahannya dan sang pemimpinpun tidak segan mengakrabkan diri saat bersalaman menanyakan keadaan keluarga, menanyakan keadaan suami, istri dan anak-anak dari setiap bawahannya, dari informasi yang didapat oleh sang pemimpin tentang keluarga bawahannya saat bersalaman, sang pemimpin mudah mengetahui saat-saat kinerja bawahannya menurun yang disebabkan oleh memiliki masalah keluarga.
  5. Kebiasaan bersalaman membuat semua jujur dan terbuka, karena saaat jam dinas dan sang guru atau pegawai memiliki keperluan untuk menyelesaiakan urusan diluar diharuskan untuk berpamitan dan bersalaman karena harus memberitahu kemana tujuan kepergiannya serta kepentingan apa yang harus diselesaikan itum jika mendesak pemimpinpun akan memberi izin dan meminta untuk berhati-hati serta memberikan laporan jika urusannya selesai tetapi jika dapat ditunda saat setelah jam dinas, sang pemimpinpin memberikan masukan untuk dikerjakan nanti.
  6. Proses bekerja selalu mendapat perhatian, pemimpinpun tidak pelit dengan pujian dan penghargaan lainnya yang sering disampaikan saat bersalaman sehingga memebuat semua guru dan pegawai untuk berlomba berprestasi.
  7. Waktu pulangpun datang, tradisi bersalamanpun tetap dapat memicu etos kerja meningkat karena semua guru dan pegawai harus pulang tepat waktu dan dibuktikan juga dengan mengisi absen dan menuliskan jam pulangnya, jika pulang semuanya bersalaman dan pemimpinpun mendapat laaporan yang baik saat bersalaman dari guru dan pegawai bahwa kerja telah dituntaskan dan siap menyambut esok dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan.

Ternyata kebiasaan bersalaman antara pemimpin dan guru serta pegawai berdampak baik dengan peserta didik, saat bersalaman dengan peserta didik guru dapat menanyakan kabar mereka, mengetahui kondisi kesehatan mereka karena tidak sedikit guru mengetahui peserta didik sedang demam(mengetahui suhu tubunya) saat bersalam, guru mengetahui kelengkapan seragam dan kebersihan pakaian, dengan bersalaman dengan peserta didik guru dapat mengecek belajarkah anak, dan kesiapan mereka untuk belajar, peserta didik akan merasa lebih dekat dan hormat dengan guru, mereka akan tidak segan bercerita dan ini dapat melatih kreativitas mereka dalam menuangkan isi hati dan jadilah sebuah moto bagi mereka”Guruku Idolaku”.
     
Kesimpulan
Bersalaman telah teruji dapat meningkatkan Etos Kerja, setidaknya ini telah teruji pada unit kerja sang penulis berasal, itu semua telah dicontohkan oleh pemimpin unit kerja tempat penulis mengajar.Etos Kerja memang harus ada yang memotivasi untuk meningkatkannya baik motivasi dari dalam diri individu maupun motivasi dari orang-orang sekitar, dan kebaiakan bersalaman lebih banyak lagi dibandingkan yang telah ditulis dalam artikel ini, banyak manfaatnya yang belum diungkap serta memang Etos Kerja dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, untuk kali ini penulis membahas tradisi bersalaman yang telah berpengaruh pada Etos Kerja. Sesungguhnya semua kembali pada pribadi masing-masing orang untuk lebih baik atau tidak.
DO NOW FEEL LETER….120183
 

Copyright © 2015 Artikel MIN 2 Model Palembang™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.