Rabu, 28 Mei 2014

Benarkah Manusia makhluk paling mulia?

Renungan hati kaum muslimin dan muslimat
Secara dzahir bentuk jasad atau fisik manusia berbeda dengan binatang atau makhluk ciptaan Allah SWT lainnya. Manusia berbeda dengan binatang seperti Sapi, Kerbau, Kucing, Domba dan lainnya. Manusia di ciptakan dengan bentuk yang sempurna bahkan manusia di beri kelebihan berupa akal. Bandingkan, kalau binatang sapi lapar, dia tak mungkin berpikir oh tanaman ini punya orang nanti dia marah kalau di makan. Aneh kalau Sapi punya pikiran seperti itu. Itulah kelemahan makhluk lain di bandingkan Manusia. Mereka hanya punya pikiran dan tidak bisa membedakan mana baik mana buruk, mana hak mana kewajiban. Itu karena mereka tidak di beri akal oleh Allah. 

Manusia di beri akal dan pikiran dengan tujuan supaya kita bisa membedakan mana yang baik dan tidak, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita benar-benar makhluk yang paling mulia. Kalau di lihat dari pernyataan di atas bahwa manusia lengkap di beri akal dan pikiran dan di ciptakan dalam bentuk yang baik di banding lainnya, IYA manusia adalah makhluk yang paling mulia. Namun mulia di sini bukanlah sekedar kelengkapan fisik saja melainkan di lihat dari ibadah, sikap dan perbuatan kita selama di dunia. Ternyata kelebihan manusia dari penciptaanya tidak mesti menjadikan manusia adalah makhluk yang paling mulia, bahkan sebaliknya manusia adalah makhluk yang paling hina. 

Allah SWT berfirman "Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli kitab dan orang-orang yang musrik (akan masuk) keneraka Jahanam;mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. AlBayyinah:5).

Orang-orang kafir dalam ayat di atas  bukanlah binatang, melainkan manusia-manusia yang di ciptakan dengan sebaik-baik bentuk. Mereka di beri wajah yang cantik dan tampan, harta yang melimpah, kedudukan atau jabatan yang tinggi di banding manusia lainnya. Di beri kecerdasan, tubuh yang indah. Namun, karena mereka membangkang kepada Allah, tidak mengikuti ajaran Rasulallah SAW, menggunakan kecantikan, ketampanan, harta untuk hal-hal yang negatif, di gunakan di jalan setan. Di sisi Allah, kedudukan dan derajat mereka adalah hina dan rendah, bahkan lebih hina dan rendah dari pada binatang. 

Jangan sampai kita di samakan rendah seperti binatang
Kalau boleh memilih mungkin binatang lebih memilih di ciptakan sebagai manusia. Tapi kenapa manusia malah ingin menyerupai binatang. Sex bebas, hubungan suami istri tanpa pernikahan, ciuman di tempat umum, lebih-lebih semua itu tanpa ada hubungan pernikahan adalah perbuatan binatang. Coba kita lihat binatang kalau main dengan lawan jenisnya tanpa malu-malu tempat umu. Naudzumindalik janganlah sampai kita demikian. Taubatlah wahai manusia yang pernah atau sudah ada niat bersikap seperti itu. Kalaupun demikian lebih baik menikah atau puasa untuk menghindarinya. 

Tentu kita tidak mau di samakan rendah dengan binatang. oleh karena itu, pola pikir, tingkah laku, sikap dan perbuatan harus berbeda dengan binatang. Kan kita di beri akal dan pikiran. lalu apa kuncinya untuk benar-benar menjadi makhluk mulia bukan hanya lebih mulia  dari hewan namun mulia di banding seluruh makhluk ciptaan Allah SWT?  

Menjadi orang beriman adalah kunci kemuliaan dan ketinggian derajat, karena kemuliaan hanya akan menjadi milik orang-orang yang beriman. Allah SWT berfirman: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman" (QS. Ali Imran:139). (tgh, Al-Qudwah))
 

Copyright © 2015 Artikel MIN 2 Model Palembang™ is a registered trademark.

Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.